Rabu, 03 Januari 2018

Sejarah Politik Islam

Menurut wikipedia Aspek politik dari Islam berasal dari Qur'an, dan Sunnah (ucapan dan perilaku Nabi Muhammad), sejarah Muslim, dan elemen gerakan politik baik di dalam ataupun di luar Islam. Konsep politik tradisional dalam Islam antara lain kepemimpinan oleh penerus Nabi, yang disebut sebagai Kalifah (Imam dalam Syiah), pentingnya mengikuti hukum Syariah, kewajiban bagi pemimpin untuk berkonsultasi dengan dewan Syura dalam memerintah negara; dan kewajiban menggulingkan pemimpin yang tidak adil.

Perubahan luar biasa terjadi di Dunia Islam, ketika Kekalifahan Utsmanniyah Turki runtuh dan dibubarkan pada 1924. Selama abad ke-19 dan ke-20, tema umum dalam politik Islam adalah perlawanan terhadap imperialisme Barat, dan penerapan hukum syariah dengan cara apapun, baik secara demokratis maupun secara perjuangan militer. Kekalahan tentara Arab dalam Perang Enam Hari, berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet dan komunisme sebagai alternatif, telah meningkatkan daya tarik gerakan-gerakan Islam, seperti Islamisme, Fundamentalisme Islam dan Demokarasi Islam, khususnya dalam konteks ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Sekuler di Dunia Islam.

Islam dalam  peradaban sejarah, lahir dan berkembang di wilayah Jazirah Arab, dimana tatanan kultur sosial masyarakatnya masih menganut kepercayaan Paganisme. Sifat yang keras dan persaingan antar suku / golongan, merupakan ciri khas bagi bangsa-bangsa di Jazirah Arabiah tersebut. Lahirnya Islam yang dibawa oleh Muhammad, membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan tatanan kehidupan dan budaya sosial masyarakat arab. Pada masa pra kenabian, Muhammad telah memiliki sifat-sifat mulia yang ada pada dirinya. Sifat-sifat tersebut menjadi dasar bagi sebagian masyarakat, untuk dapat menerima kebenaran ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad pasca ia di angkat menjadi Nabi dan Rasul.

Selama lebih kurang 11 tahun Rasulullah berjuang di Mekkah bersama para sahabat muslim yang telah memeluk Islam, tidak memperoleh pengikut yang banyak, bahkan Rasulullah dan ummat muslim lainnya yang tergolong kelompok minoritas, mendapatkan kecaman, tantangan dan juga tekanan dari kelompok kafir yang ada di Mekkah. Karena itu, Rasulullah bersama para sahabat dan ummat muslim yang ada di Mekkah, melakukan hijrah ke Yastrib. Hijrah inilah yang menjadi titik awal perkembangan Islam yang semula hanya merupakan komunitas sosial lemah, menjadi suatu komunitas ummat yang kuat dan kokoh serta berdiri sendiri. Rasulullah sendiri menjadi pemimpin bagi komunitas yang baru dibentuk tersebut yang dengan segera akhirnya menjadi suatu Negara (Pulungan 1994, hal. 1-2).

Dalam sejarah politik Islam, Madinah merupakan negara Islam pertama yang terbentuk. Hal ini dinyatakan oleh D. B. MacDonald, sebagaimana yang dikutip oleh Suyuthi Pulungan (1996, hal. 2) bahwa; “di sini Madinah telah terbentuk negara Islam pertama dan telah diletakkan dasar-dasar politik bagi perundang-udangan Islam”. Selanjutnya, masih dalam buku Suyuthi Pulungan, pernyataan D. B. MacDonald ini, diperkuat oleh Fazlur Rahman yang membenarkan bahwa masyarakat Madinah yang diorganisir Nabi itu merupakan suatu negara dan pemerintahan yang membawa kepada terbentuknya suatu ummat muslim.

Artikel lebih lengkapnya dapat kalian baca di http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34829

1 komentar:

  1. Sekarang saya jadi lebih tau sejarah nya politik islam dari blog ini☺

    BalasHapus

Open Library Telkom University

Perpustakaan Telkom University yang bertempat di lantai 5 Gedung Manterawu ini merupakan salah satu sarana pendukung dan penunjang dal...